Aku tak ingat kapan terakhir kali bisa bersungut pada
ibu, mengeluarkan segala keluh kesah dengan bebas, mengeluh dan menanti kata
kata yang terucap dari ibu, yang selalu bisa menjadi solusi jitu. Bertahun tahun
kemudian, aku pikir beranjak dewasa akan membuat segalanya menjadi serba
berbeda. aku pikir pertanyaanku akan jauh menjadi rumit melebihi rumus Geometri atau Fisika. Namun nyatanya hingga umurku hari ini, perasaan gundah masih saja ada
bahkan terus menjadi jadi. Tak jarang ia adalah biangkerok dari segala gaduh
riuh dalam benak pikiran. Mendadak aku bertanya pada diri sendiri, aku dewasa? Aku orang dewasa yang masih kah boleh untuk bersungut kepada ibu? apakah
menjadi dewasa berarti bisa mengepung sendiri rasa rasa asam pahit yang ada?
Rasanya aku masih butuh ibu, namun malu.
Malu kalau saja ia mendapatkanku masih belum mampu
Malu karna sampai saat ini seringkali kudapati diriku masih
beranjak penuh ragu
Malu karena keluh kesahku masih sesederhana balita dulu
Bagaimana nanti kalau umurku, mungkin sepuluh, atau dua puluh tahun lagi?
Aku pasti bisa menjadi seperti ibu
Oh diriku, yang saat ini hanya mencoba untuk bisa temukan
syahdu
Meski tanpa solusi ibu.
Jum'at, 21 Agustus 2020